CEGAH PENYEBARAN CORONA, POLIWANGI GANDENG PMI BANYUWANGI DESINFEKSI AREA KAMPUS

Gambar 1. Direktur Poliwangi memberikan sambutan sebelum desinfeksi dimulai

(19/3/2020) Kamis pagi, Politeknik Negeri Banyuwangi melaksanakan desinfeksi melalui penyemprotan desinfektan di seluruh area kampus. Guna mencegah dan menghindari penyebab coronavirus yang tengah merebak dibeberapa daerah di Indonesia, pihak Unit Poliklinik Poliwangi mengajukan permohonan untuk dilakukannya penyemprotan Desinfeksi ke pihak PMI (Palang Merah Indonesia) Cabang Banyuwangi. Sebelumnya, diketahui bahwa Poliklinik Poliwangi dengan PMI sudah memiliki MoU dalam hal pengawalan dibidang kesehatan, sehingga ketika dibutuhkan di Poliwangi, PMI dengan sigap membantu.

Gambar 2. Proses penyemprotan desinfektan

Apa itu desinfeksi? desinfeksi merupakan kegiatan memutus mikroorganisme patogen dengan bantuan bahan kimia atau secara fisik yang dapat mengakibatkan kemungkinan terjadinya infeksi. Penyemprotan dilakukan langsung oleh anggota PMI Banyuwangi sesuai dengan SOP yang ada, dibantu Tim Poliwangi dan beberapa anggota UKM Korps Suka Rela (KSR) Poliwangi. Penyemprotan dilakukan di hampir seluruh wilayah kampus terutama kawasan kawasan yang sering digunakan untuk berinteraksi orang banyak seperti poliklinik, direktorat, toilet, ruang dosen, laboratorium, tangga, hotel, dan gedung perkuliahan, dan wilayah wilayah lainnya. Sebelum pelaksanaan desinfeksi, Poliklinik Poliwangi sudah memberikan himbauan mengenai hal hal yang perlu diperhatikan mengenai pelaksanaan desinfeksi di lingkungan kampus Politeknik Negeri Banyuwangi. Tepat sehari sebelum pelaksanaan desinfeksi, telah diterbitkan edaran dari Direktur Politeknik Negeri Banyuwangi mengenai Working From Home bagi dosen dan karyawan dengan beberapa ketentuannya, sehingga kondisi kampus tidak terlalu ramai seperti hari hari normal biasanya, dan hal itu memudahkan bagi tim PMI untuk melakukan penyemperotan desinfektan di wilayah Poliwangi.

Gambar 3. Tim penyemprotan desinfektan

“Terimakasih kepada anggota PMI Banyuwangi sudah membantu kami pihak Poliwangi dalam upaya pencegahan penyebaran Virus Covid-19. Mohon pengarahan kepada kami bagaimana pencegahan Virus Covid-19 ini secara teknis”, ungkap direktur Poliwangi Son Kuswadi, Dr., Eng saat memberikan sambutannya. Beliau juga mengajak kita untuk sentiasa mengiringi doa dalam upaya menghadapi penyebaran virus ini. “Saya minta bantuannya kepada tim dari Poliwangi untuk melakukan pengelapan 1 (satu) jam setelah dilakukannya penyemprotan ini ”, papar Andri anggota PMI Banyuwangi. Lebih jauh ia menjelaskan kandungan yang ada untuk proses desinfeksi. Ia juga menambahkan untuk selalu biasakan mencuci tangan sebelum atau sesudah makan, kurangi interaksi dengan kerumunan orang untuk upaya pencegahan penyebaran coronavirus.

HADAPI CORONA DAN DBD, POLIWANGI SIGAP LAKUKAN UPAYA PENCEGAHAN HINGGA KULIAH VIA ONLINE

Flyer Himbauan yang merujuk dari surat edaran terkait coronavirus

(Senin, 16 Maret 2020) Dalam rangka pencegahan penyebaran infeksi COVID-19 di lingkungan Politeknik Negeri Banyuwangi dengan memperhatikan perkembangan dan penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19), dengan berdasar pada Surat edaran Menteri Pendidikan Tinggi dan Kebudayaan Nomor 3 Tahun 2020, Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kemendikbud Nomor 35492/A.A5/ HK/2020, serta Surat Edaran Bupati Bnyuwangi Nomor 050/429.012/20202, maka Politeknik Negeri Banyuwangi dengan sigap, mengeluarkan Surat Edaran Nomor 1503/PL36/SE/2020 tentang Pencegahan Penyebaran Infeksi COVID-19 di Lingkungan Poliwangi, termasuk keputusan untuk melaksanakan kegiatan perkuliahan via daring/ online yang dimulai tanggal 16 – 27 Maret 2020 dengan mekanisme pelaksanaan perkuliahan yang telah ditetapkan. Isi Edaran tersebut diantaranya dapat kita lihat melalui flyer berikut ini.

Peningkatan infeksi virus Corona terus terjadi di berbagai belahan dunia tak terkecuali di Indonesia. Virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan, Tiongkok ini menginfeksi hingga sedikitnya lebih dari 150.000 kasus diseluruh belahan dunia menurut World Health Organization (WHO). Di Indonesia sendiri tercatat 117 kasus infeksi dengan total 5 orang meninggal yang dinyatakan posistif. Dari berbagai bidang tidak terkecuali pendidikan merasakan dampak dari pandemi virus ini. Namun saat ini bukan hanya COVID-19 yang harus diwaspadai, namun juga ada endemi yang tak kalah mematikan yaitu Demam Berdarah (DBD) yang juga harus diwaspadai. Berdasarkan himbauan dari Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM) Kabat, maka Politeknik Negeri Banyuwangi mengeluarkan Surat Edaran Nomor 1353/PL36/SE/2020 tentang Kewaspadaan dan Penaggulangan Penyebaran Penyakit DBD  yang diantaranya melakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN), menggunakan lotion anti nyamuk saat beaktivitas di siang hari terutama saat musim hujan, segera periksakan kesehatan ke Poliklinik Politeknik Negeri Banyuwangi apabila mengalami gejala yang mengarah pada infeksi virus, segera laporkan ke faskes terdekat apabila ada penderita dengan gejala DBD di lingkungan Poliwangi.  Sivitas Akademika Poliwangi sendiri telah melakukan pencegahan Demam Berdarah dengan melakukan kerja bakti untuk mencegah jentik-jentik nyamuk pada Jumat(13/3/2020) lalu.

Kegiatan kerja bakti dalam rangka pencegahan demam berdarah di lingkungan Poliwangi

BEM POLIWANGI SELENGGARAKAN SEMINAR KEPEMUDAAN, DIREKTUR POLIWANGI: MAHASIWA HARUS PEKA LINGKUNGAN SEKITAR

Gambar 1. Penyampaian Materi

(4/3/2020) Rabu pagi, bertempat di Aula Direktorat Politeknik Negeri Banyuwangi telah berlangsung Seminar Kepemudaan 2020. Kegiatan yang diselenggarakan oleh BEM Poliwangi ini turut mengundang Direktur Poliwangi, Son Kuswadi, Dr.Eng., Wakil Bupati Banyuwangi yang dalam hal ini diwakili oleh kepala BAPEDDA Banyuwangi, Dr. Suyanto Waspo Tondo W., M.Si, KAPOLRESTA Banyuwangi diwakili oleh AKBP Kusumo Wahyu Bintoro, S.I.K., S.H. dan Gandhi Mukhlisin dari Kejaksaan Negeri Banyuwangi. Kegiataan yang mengusung tema kepemudaan ini turut dihadiri Wakil Direktur Bidang Kemahasiswaan Poliwangi, M.Shofiul Amin, S.T., M.T. dan Pembina BEM Poliwangi, Hery Inprasetyobudi, S.T., M.T. serta mengundang Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa dari Perguruan Tinggi di Banyuwangi.

Gambar 2. Direktur Poliwangi Memberikan Sambutan

“Mahasiswa harus kritis terhadap lingkungan sekitarnya”, Ungkap Direktur Poliwangi dalam sambutannya. Beliau mengungkapkan mahasiswa harus peka untuk mengerti kondisi masyarakat sekitar serta mengetahui persoalan yang ada. Mahasiswa harus terjun dengan harapan dapat memberikan solusi masyarakat yang mengalami permasalahan. Lebih lanjut menanggapi tentang ‘Kampus Merdeka’, Direktur juga menjelaskan bahwa dalam kemerdekaan belajar kita juga harus tetap mempertimbangkan peraturan yang telah ada untuk melangkah karena peraturan dibuat dengan kajian-kajian yang ada. Direktur menambahkan mahasiswa dituntut untuk tidak hanya memiliki 1 keahlian saja karena di dunia kerja dibutuhkan keahlian yang lainnya.

Gambar 3. Foto Bersama

Kegiatan yang diawali dengan Tari Jejer Gandrung dan dilanjutkan dengan sambutan Ketua BEM Poliwangi serta Direktur Poliwangi ini dilanjutkan oleh penyampaian materi. Dalam penyampaian materi dari POLRESTA Banyuwangi, AKBP Kusumo menyampaikan mahasiswa hendaknya menahan diri untuk tidak terpancing berita hoax dengan perkembangan teknologi saat ini karena dapat membahayakan diri sendiri maupun orang lain. Dalam materi yang diberikan Kepala BEPEDDA Banyuwangi, Dr. Suyanto Waspo Tondo menyampaikan untuk membangun diri pemuda beliau menggambarkan wajah Banyuwangi di era saat ini dengan keberhasilan Pariwisatanya, Pemkab. Banyuwangi dengan tepat dan cepat mencari kritikan dan menggali potensi yang ada sehingga muncul solusi untuk kemajuan Banyuwangi sendiri. Gandhi Mukhlisin dalam penyampaian materinya juga menyampaikan bahwa Kejaksaan Negeri Banyuwangi telah bekerja sama bersama Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa untuk mengawasi alur perputaran pembangunan desa. Dalam hal ini Direktur menyimpulkan sesuai era saat ini kita dituntut untuk tidak hanya mampu bekerja mandiri namun juga berkolaborasi dengan orang atau pihak lain.

CIPTAKAN ALAT UKUR BALITA UNTUK DINAS KESEHATAN BANYUWANGI, POLIWANGI TERIMA KUNJUNGAN ISTRI BUPATI

Gambar 1. Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Banyuwangi meninjau alat ukur balita bersama istri Bupati didampingi Direktur Poliwangi

(18/2/2020) Selasa siang, bertempat di Gedung Program Studi Teknik Informatika Poliwangi menerima kunjungan dari istri Bupati, Ny. Ipuk Fiestiandani Azwar Anas dan Kepala Bidang Kesehatan Mayarakat Dinas Kesehatan Banyuwangi beserta rombongan. Kunjungan untuk meninjau alat ukur bayi atau balita ini turut disambut oleh Direktur Poliwangi, Son Kuswadi, Dr. Eng. beserta jajaran. Buah karya dari dosen Teknik Informatika yakni Eka Mistiko Rini dan Endhi Syaiful Haq ini rencananya akan digunakan penerapannya pada 217 desa yang ada di Banyuwangi dan juga digunakan dalam Kegiatan Banyuwangi Festival yaitu Festival Posyandu Kreatif pada 23 Maret mendatang.

Gambar 2. Foto bersama

“Poliwangi berharap dapat memberikan manfaat pada masyarakat Banyuwangi sendiri,” ungkap Son. Beliau juga mengungkapkan program pengabdian masyarakat merupakan kewajiban yang harus dipenuhi. “Kita memerlukan 217 alat untuk memenuhi di setiap desa yang ada di Banyuwangi” ungkap Ipuk. Beliau juga berharap semoga pembuatan alat berjalan lancar.

MAHASISWA UKM OLAHRAGA POLIWANGI BORONG MEDALI KEJUARAAN

Gambar 1. Perwakilan Pencak Silat dari Poliwangi

Mahasiswa Politeknik Negeri Banyuwangi raih prestasi dan borong medali dalam Lomba Seni dan Tanding Bertajuk Open Tournament Banyuwangi International Championship 1 Tahun 2020. Perlombaan ini berlangsung selama dua hari di GOR Tawang Alun, Kabupaten Banyuwangi yaitu Sabtu dan Minggu, 15-16 Februari 2020. Lomba seni dan tanding pencak silat ini diikuti dari berbagai tingkatan SD, SMP, SMA/SMK, hingga perguruan tinggi dan umum dari berbagai kabupaten di Jawa Timur. Sembilan Mahasiswa Poliwangi turut berpartisipasi dalam perlombaan ini guna menunjukkan kemampuan terbaiknya dalam dunia persilatan. Mahasiswa tersebut berasal dari berbagai program studi dan berbagai macam perguruan pencak silat diantaranya (PSHT, Pagar Nusa, dan Singowongso). Kesembilan mahasiswa tersebut antara lain:

  1. Dani Permana Jaya (Teknik Mesin) Juara 3 Tanding Dewasa Kelas A Putra
  2. Yoyon Susilo (Agribisnis) Juara 3 Tanding Dewasa Kelas B Putra
  3. Hendri Wibowo (Teknik Mesin) Juara 2 Tanding Dewasa Kelas C Putra
  4. Abdul Hanif (Teknik Mesin) Juara 2 Tanding Dewasa Kelas B Putra
  5. Mega Rizqi Nur Sela (Manajemen Bisnis Pariwisata) Juara 1 Tanding Dewasa Kelas A Putri
  6. Irja Dwi Adinda (Agribisnis) Juara 1 Tanding Dewasa Kelas A Putri
  7. Joni Dwi Pranata (Teknik Mesin) Juara 3 Tanding Dewasa Kelas F Putra
  8. Ahmad Holis (Teknik Mesin) Juara 3 Tanding Dewasa Kelas A Putra
  9. Siti Iftahul Izzah (Manajemen Bisnis Pariwisata) Juara 1 Seni tunggal Putri

Banyak persiapan yang harus disiapkan sebelum pertandingan ini dilaksanakan seperti, latihan fisik dan juga pendalaman materi. Tujuan diselenggarakannya Open Tournament Banyuwangi International Championship 1 tahun 2020 ini diantaranya sebagai ajang mengasah kemampuan dalam bela diri, prestasi, dan olahraga agar selalu sehat jasmani rohani. Kemudian, mendorong generasi muda pesilat agar lebih semangat sekaligus untuk melestarikan pencak silat sebagai kesenian bela diri dan budaya asli Indonesia. Juga menjalin tali persaudaraan antar pesilat Indonesia “Acara ini bagus, kalau bisa tahun depan diagendakan tiap tahun, karena banyak atlet Poliwangi yang berpotensi tapi belum ada kesempatan, sangat di sayangkan” ujar Dani Permana Jaya sebagai Koordinator Silat Universal Poliwangi.

POLIWANGI SERAHKAN HASIL GALANG DANA KEPADA KORBAN BANJIR DI DESA SEMPOL, BONDOWOSO

Gambar 1. Kunjungan Perwakilan Poliwangi yaitu BEM didampingi Pembina

BONDOWOSO – Sabtu, 15 Februari 2020 Mahasiswa Politeknik Negeri Banyuwangi yang diwakili oleh ketua dan wakil BEM serahkan sejumlah bantuan kepada korban banjir bandang Bondowoso. Rino Bahtiar dan Bagus Alfian P.S sebagai perwakilan mahasiswa menyerahkan hasil penggalangan dana yang telah dilaksanakan pada hari Jumat, 07 Februari 2020 di sebagian titik lampu merah di Banyuwangi kepada korban banjir di Desa Sempol, Bondowoso. Penyerahan ini didampingi oleh Bapak Hery Inprasetyobudi,S.T.,M.T. selaku pembina BEM, H. Ponirin Hadi Prayitno selaku Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Banyuwangi, dan Andika Pusdan selaku Tim Reaksi Cepat BPBD Banyuwangi.

Gambar 2. Penyerahan dana bantuan oleh Ketua BEM Poliwangi

Hasil penggalangan dana diserahkan secara tunai dengan jumlah Rp. 7.450.000 kepada Kepala Desa Sempol. “Terimakasih banyak atas bantuan dan kepedulian dari Banyuwangi untuk korban banjir di desa kami ini” ujar Hartono Kades Sempol. “Bantuan berupa kebutuhan sehari-hari sudah lebih dari cukup, jenis bantuan yang sangat dibutuhkan masyarakat saat ini adalah tempat tidur” Imbuhnya. Keadaan terkini di Desa Sempol, Bondowoso telah berjalan normal dan sebagian besar rumah-rumah sudah dibersihkan dari lumpur yang sempat memasuki rumah mereka. Perbaikan sarana dan prasarana yang rusak masih dilakukan hingga hari ini dengan kerjabakti untuk membantu kebutuhan korban. Setidaknya 96 rumah di Desa Sempol terkena terjangan banjir, 14 diantaranya rusak parah. “Untuk rencana pemulihan dampak banjir dari pihak BPDB bidang Rehab dan Rekon tentunya setelah pasca banjir ini akan kita alokasikan anggaran untuk itu”, ujar Bapak H. Ponirin.
Hery selaku pembina BEM berujar “Saya sangat mengapresiasi niat baik dari mahasiswa dengan mengadakan galang dana untuk meringankan beban para korban, semoga lain waktu mahasiswa dapat ikut langsung membantu tenaga ke lokasi guna membantu sebagai relawan maupun kontruksi untuk menunjukkan rasa simpati mereka dan saya berharap pihak BPBD dari Kabupaten Banyuwangi bisa memberikan edukasi bagi mahasiswa tentang kebencanaan berserta cara evakuasi”.

BAHAS BIDANG KEMAHASISWAAN HINGGA KAMPUS MERDEKA, POLIWANGI MENJADI HOST RAKOR BADAN KOORDINASI KEMAHASISWAAN POLITEKNIK SE-INDONESIA

(14/2/2020) Jumat siang bertempat di Aston Hotel Banyuwangi telah berlangsung Rapat Koordinasi Badan Koordinasi Kemahasiswaan Politeknik Se-Indonesia. Poliwangi menjadi tuan rumah dalam gelaran tahunan yang dihadiri Wakil Direktur Bidang Kemahasiswaan Politeknik Se-Indonesia ini termasuk Wakil Direktur Bidang Kemahasiswaan Poliwangi sendiri yakni M. Shofiul Amin. Dalam kegiatan yang mengundang Ir. Encik Akhmad Syaifudin, MP selaku Ketua Forum Komunikasi Bidang Kemahasiswaan Perguruan Tinggi dan Dr. Widyo Winarso, M.Pd selaku Sekretaris Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah VII sebagai pemateri ini turut dihadiri Wakil Direktur Bidang Akademik Poliwangi, Dedy Hidayat Kusuma dan Wakil Direktur Bidang Umum dan Keuangan Poliwang, Muh. Fuad Al Haris serta Ketua Jurusan Teknik Sipil, Enes Arianto Sandy. Diawali dengan menyenyikan Lagu Indonesia Raya kegiatan ini juga diwarnai dengan pemberian atribut khas banyuwangi yaitu udeng bagi laki-laki dan syal bagi perempuan.

Gambar 2. Wakil Direktur Bidang Akademik Poliwangi memasangkan atribut khas Banyuwangi berupa Udeng pada Ketua BAKORMA

“Selamat datang dan semoga kegiatan berjalan lancar”, ungkap Dedy Hidayat Kusuma dalam sambutannya mewakili Direktur Poliwangi yang berhalangan hadir. “Ekstrakulikuler dan Kulikuler tidak bisa dipisahkan”, ungkap Widyo dalam penyampaian materinya. Beliau menjelaskan strategi untuk mencapai kemerdekaan dalam belajar seperti program magang hingga mengadakan kuliah tamu mengundang praktisi industri. Encik juga menambahkan bahwa dosen merupakan fasilitator terhadap mahasiswa untuk mengembangkan kreatifitasnya sesuai dengan kebutuhan di masyarakat. Setelah penyampaian materi, kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab hingga penyampaian rencana kegiatan beberapa Politeknik yang akan dilaksanakan pada tahun ini.