TEDDY, MAHASISWA POLIWANGI DENGAN KURSI RODA OPTIMIS JADI BACK END ENGINEER

Banyuwangi, 9 Oktober 2023 – Keterbatasan fisik tak menjadi penghalang bagi Teddy Latief Miftahur Rizqi untuk meraih cita-citanya menjadi Back End Engineer. Mahasiswa Politeknik Negeri Banyuwangi semester 7 Jurusan Teknologi Rekayasa Perangkat Lunak (TRPL) ini sejak kecil mengalami kelumpuhan pada kedua kakinya. Namun, hal itu tak membuatnya putus asa untuk mengejar mimpinya.

Teddy mengaku tertarik dengan teknologi sejak kecil. Ia senang bermain game dan merasa bahwa teknologi dapat membantunya untuk bisa beraktivitas seperti orang normal. Oleh karena itu, ia memutuskan untuk mengambil pendidikan vokasi sejak bangku SMK.

“Di SMK saya masuk Jurusan Teknik Komputer Jaringan dan saya memutuskan untuk masuk pendidikan vokasi lagi di Poliwangi karena saya ingin terus mengasah kemampuan di bidang teknologi,” ungkap Teddy.

Di Poliwangi, Teddy merasa bahwa ia bisa meraih cita-citanya dengan lebih mudah. Fasilitas dan infrastruktur di Poliwangi sangat ramah untuk disabilitas. Selain itu, Poliwangi juga memiliki program-program yang dapat membantu mahasiswa untuk meningkatkan keterampilannya, salah satunya adalah program Bangkit.

Program Bangkit merupakan program kolaborasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dengan perusahaan IT ternama di Indonesia untuk menghasilkan talenta digital berkompetensi tinggi untuk perusahaan teknologi dan rintisan Indonesia kelas dunia.

Teddy mengikuti program Bangkit pada tahun 2022. Ia mengikuti kelas Cloud Computing dan mengambil banyak manfaat dari program tersebut. Ia juga mengapresiasi mentor dan rekan-rekannya yang sangat terbuka dan mendukungnya.

“Kalau saya tidak mengerti dengan beberapa materi, saya inisiatif untuk mengajak teman-teman yang lain berdiskusi melalui platform Discord. Dari situlah saya belajar banyak hal juga karena saya senang belajar dengan diskusi,” tuturnya.

Teddy dan timnya berhasil membuat produk yang bernama Greenix, sebuah aplikasi yang dapat menunjukkan jumlah karbondioksida yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor pada setiap kilometer yang dilalui. Aplikasi ini diharapkan dapat membantu melestarikan lingkungan.

Teddy mengungkapkan bahwa ia sangat ambisius untuk mengejar cita-citanya sebagai bentuk terima kasih kepada orang tua. Ia ingin membuktikan bahwa ia bisa sukses di bidang teknologi meski memiliki keterbatasan fisik.

“Orang tua saya petani cabai yang penghasilannya tak menentu. Mereka yang selalu memotivasi saya untuk terus berjuang. Saya beruntung karena masih bisa mengenyam pendidikan di Perguruan Tinggi,” ungkapnya.

Saat ini, Teddy sedang menjalani program magang di perusahaan teknologi di Banyuwangi bernama PT Juara Karya Teknologi sebagai Back End Engineer. Ia yakin bahwa dengan pengalaman dan keterampilan yang ia miliki, ia akan bisa menjadi Back End Engineer yang andal.

Direktur Poliwangi, M. Shofi’ul Amin, S.T., MT., menyatakan bahwa Poliwangi bertekad menjadi Politeknik yang mendorong mahasiswa untuk menjadi technopreneurs dengan menciptakan berbagai inovasi. Salah satu cara untuk mewujudkan itu adalah dengan mengikuti MBKM melalui program Bangkit.

“Sejauh ini ada 24 orang yang mengikuti program Bangkit. 22 orang dari TRPL dan 2 orang dari teknik sipil,” tutur DIrektur menjelaskan.

Bagi Direktur Poliwangi program Bangkit ini dapat juga turut membantu persiapan mahasiswa untuk berkarier di bidang teknologi. Ia pun menambahkan bahwa program dari MBKM ini dapat mendorong misinya untuk menjadikan mahasiswa/lulusan Poliwangi menjadi technopreneurs.

Kisah Teddy Latief Miftahur Rizqi ini menjadi inspirasi bagi kita semua. Bahwa keterbatasan fisik bukanlah penghalang untuk meraih cita-cita. Dengan kerja keras dan tekad yang kuat, kita semua bisa sukses di bidang apa pun.

MAHASISWA POLITEKNIK NEGERI BANYUWANGI RAIH JUARA DI NATIONAL TOURISM VOCATIONAL SKILLS COMPETITION 2023

Banyuwangi, 25 September 2023 – Dua mahasiswa Politeknik Negeri Banyuwangi berhasil meraih juara dua di National Tourism Vocational Skills Competition 2023 yang diselenggarakan di Politeknik Negeri Manado pada 23-24 September 2023.

Nezza Gibrilia dan Artika Sari Devi meraih juara dua untuk kategori Tourism Business Idea. Sementara itu, Alifvia Nurani meraih juara dua untuk kategori Fruit Carving.

Untuk mengikuti lomba, kedua mahasiswa tersebut telah melakukan persiapan yang matang. Mereka memperbanyak latihan dan mempelajari juknis lomba sehingga dapat memberikan yang maksimal.

“Alhamdulillah, kami bisa meraih juara dua di lomba ini. Ini merupakan hasil kerja keras dan dukungan dari semua pihak,” ujar Nezza Gibrilia.

Nezza Gibrilia dan Artika Sari Devi mengusung ide bisnis wisata berbasis kuliner dan budaya Banyuwangi. Ide bisnis mereka dinilai kreatif dan inovatif oleh para juri.

Sementara itu, Alifvia Nurani menampilkan karya fruit carving bertema flora dan fauna khas Indonesia. Karyanya dinilai unik dan menarik oleh para juri.

Kedua mahasiswa tersebut mengaku bangga dapat mengharumkan nama Politeknik Negeri Banyuwangi di tingkat nasional. Mereka berharap dapat kembali meraih prestasi di ajang serupa di masa depan.