Politeknik Negeri Banyuwangi Menuju Zona Integritas Wilayah Bebas Korupsi – Kampanye Anti Korupsi dan Gratifikasi

Politeknik Negeri Banyuwangi melaksanakan kegiatan Zona Integritas Wilayah Bebas Korupsi (ZI WBK) - Kampanye Anti Korupsi dan Gratifikasi dengan tujuan komitmen bersama, launching sistem pengaduan masayarakat dan wistle blowing system. Kegiatan ini dilaksanan pada hari Jum’at (12/8), di Hallroom Hotel El Royale Banyuwangi dengan mengundang Ketua STIKES Bapak Dr. H. Soekardjo, Perwakilan Universitas PGRI Banyuwangi Ibu Neni Nur Indah Sari, S.Pd., Perwakilan Politeknik Mitra Global Bapak Lucky Firmansyah, S.P., M.P., Perwakilan Akademi Kelautan Banyuwangi Bapak Suwarso, S.E., M.M., Rektor Institut Agama Islam Darussalam Bapak Dr. H. Ahmad Munib Syafa'at, Lc., M.E.I., Rektor Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi Bapak Drs. Andang Subaharianto, M. Hum., Bupati Kabupaten Banyuwangi (dalam hal ini diwakili oleh kepala Inspektorat Kabupaten Banyuwangi Bapak Ir. Pujo Hartanto), dan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi RI Bapak Dr. Nurul Ghufron, S.H., M.H serta seluruh pegawai Poliwangi.

Acara dibuka oleh Bapak Devit Suwardiyanto, S.Si., M.T. selaku Ketua Tim Task Force ZI WBK. Beliau mengucapkan terima kasih banyak kepada seluruh yang telah turut serta menyelenggarakan acara dan berharap kedepannya Poliwangi mampu untuk bisa mendapatkan ZI WBK karena hal tersebut menegaskan Poliwangi bebas dari korupsi.

Selanjutnya Direktur Poliwangi Bapak Shofiul Amin, S.T., M.T memberikan kata sambutan dan juga motivasi kepada seluruh pegawai untuk memiliki komitmen Bersama dan juga berkontribusi menuju ZI WBK. “Saya percaya bahwa seluruh pegawai di Poliwangi adalah pegawai yang jujur dan juga berintegritas tinggi yang mana Poliwangi ini tidak hanya sebagai tempat kita bekerja tapi juga seperti sebuah keluarga”.

Direktur juga menyampaikan bahwa Poliwangi merupakan perguruan tinggi yang lebih dulu terjun untuk menuju ZI WBK ini. Direktur juga terus menekankan bahwa kegiatan ini dapat dicapai dengan berkolaborasi dari seluruh pihak dan melihatnya secara lebih luas dengan komitmen bersama. “Untuk mempertegas bahwa Poliwangi benar-benar ingin berada pada ZI WBK maka salah satu bentuknya dengan menyelenggarakan acara hari ini”.

Direktur juga mengatakan bahwa salah satu ciri ZI WBK adalah mampu untuk mengikuti perkembangan zaman yang sangat cepat. “Sudah seharusnya kita sebagai tenaga pendidik dan tenaga kependidikan untuk terus mengikuti dan terus mengupgrade segala bentuk perubahan karena seperti yang kita tau perkembangan zaman sangatlah cepat. Ide-ide yang ada pada tahun ini belum tentu dapat dilaksanakan di tahun yang akan datang. Oleh karena kita harus mau untuk terus berusaha maju mempejari hal-hal baru untuk mencapai hal-hal yang lebih baik sehingga pekerjaan kita mendapatkan berkah”.

Acara dilanjutkan dengan pemaparan materi mengenai Bersinergi mewujudkan Poliwangi tumbuh dan berkembang, Progres Poliwangi Menuju ZI – WBK, dan sosialisasi mengenai system pengaduan masyarakat Wistle Blowing System (WBS) yaitu menegakkan kedisiplinan civitas akademika terkait kesadaran Bersama anti korupsi dan anti gratifikasi menuju ZI WBK pada website lapor.poliwangi.ac.id dan materi tentang disiplin pegawai.

Lalu memasuki puncak acara yaitu Kampanye Anti Korupsi dan Anti Gratifikasi yang disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi RI Bapak Dr. Nurul Gufron, S.H., M.H. Beliau memulai dengan penyajian materi mengenai Pendidikan Anti Korupsi dan Gratifikasi dengan tujuan agar Poliwangi mampu menuju ZI WBK. Beliau menjelaskan bahwa pentingnya memiliki mindset seperti para pendiri bangsa yaitu untuk bisa memberikan kesejahteraan, perlindungan, dan mencerdesakan kehidupan bangsa khusunya para mahasiswa di Poliwangi. “Tujuan kita bekerja tidak hanya untuk mencari nafkah tetapi tujuan jangka panjang yaitu untuk bermanfaat dan juga mencerdaskan mahasiswa Poliwangi”.

Beliau mengungkapkan untuk mencapai ZI WBK kita harus memiliki tujuan yang jelas dan juga aksi nyata untuk mencapai hal tersebut. Dengan adanya aturan dan juga program yang jelas maka hal tersebut dapat dicapai melalui kontribusi dari semua pihak. Beliau lalu menjelaskan pengaruh daripada korupsi yang mana hal tersebut memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap bangsa Indonesia. Beliau menjelaskan apa yang dimaksud dengan gratifikasi, “gratifikasi itu meliputi 3 hal yaitu suap, gratif, dan pemerasan dan ketiga hal tersebut berkaitan dengan uang”. Gratifikasi merupakan pemberian dengan tujuan mendapatkan keuntungan di waktu yang akan datang sehingga hal tersebut akan menyebabkan seseorang “ketergantungan” dan pada akhirnya melakukan suap dan juga pemerasan.

Beliau juga memaparkan fakta bahwa 86% koruptor merupakan alumni dari Perguruan Tinggi. “Korupsi sangat sulit dilakukan oleh seseorang yang memiliki latar belakang pendidikan tamatan SD, SMP, SMA hal tersebut terjadi dikarenakan dengan pendidikan yang tinggi seseorang akan lebih mudah untuk mendapatkan jabatan dan sering kali jabatan yang diamanahkan tidak sesuai dengan harapan”. Hal ini dikarenakan kurangnya integritas seseorang dalam mengemban amanah. “ini menunjukkan bahwa ilmu sudah S1, S2 dan S3 tetapi integritasnya sangat rendah”. Seharusnya semakin tinggi pendidikan seseorang maka dedikasi dan integritasnya semakin tinggi pula.

Beliau mengatakan untuk mendidik seseorang agar memiliki integritas yang tinggi dimulai dari diri sendiri. “Dosen sebagai tenaga kependidik harus memiliki integritas yang baik agar menciptakan sumber daya manusia khususnya mahasiswa juga memiliki integritas yang baik pula”.  Beliau menjelaskan lebih lanjut bahwa integritas hilang pada dunia pendidikan di mulai pada saat rekrutmen mahasiswa. “Jika pada rekrutmen terdapat suap menyuap maka disitulah awal mulanya”. Proses pendidikan adalah gerbang awal untuk dapat menciptakan generasi-genarasi yang memiliki integritas yang tinggi untuk itu maka seluruh pihak harus menanamkan hal tersebut kepada mahasiswa.

Selanjutnya Poliwangi yang diwakili oleh Direktur memberikan vandel dan penulisan pesan dari Bapak Dr. Nurul Gufron, S.H., M.H.

Acara ditutup dengan sesi foto bersama narasumber, direktur dan wakil direktur Poliwangi, dan tamu undangan.

serta penandatanganan komitmen bersama Poliwangi menuju ZI WBK secara simbolis yang di awali oleh direktur dan wakil direktur diikuti oleh seluruh tenaga kependidikan dan tenaga pendidik Poliwangi.