TINTA - Sabtu 18 Februari 2017 Politeknik Negeri Banyuwangi kembali menyelenggarakan acara wisuda ke-6 Ahli Madya dan Ahli Pratama. Acara ini dihadiri oleh Direktur Jenderal _dirjen_ Kelembagaan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi _Iptek dan Dikti_, Dr. Ir. Patdono Suwignjo, M.Eng.Sc. , Direktur Politeknik Negeri Banyuwangi Ir. H. Asmuji, MM. , wakil direktur, para senat, para undangan VIP, serta orang tua wali mahasiswa. Dalam acara ini Dirjen Ristek Dikti membacakan pidatonya tentang “Problem Pendidikan Tinggi Indonesia dan Pengembangan Pendidikan Politeknik Ke Depan” dalam pidato Ristek Dikti tingkat pendidikan tinggi di Indonesia hanya 7,20%. Ini merupakan target yang sangat rendah dibandingkan dengan pendidikan tinggi di luar negeri. Dalam hal ini misi Kemristekdikti meningkatkan akses , relevansi, dan mutu Pendidikan Tinggi untuk menghasilkan SDM yang berkualitas.
Jika disurvei kondisi pendidikan tinggi di Indonesia sebanyak 4.529. Dalam hal ini APK di Indonesia masih rendah. Jumlah Perguruan Tinggi di Indonesia ada 4.529 sedangkan jumlah Politeknik ada 262, dari segi tersebut agar jumlah Politeknik = Jumlah PT non-Politeknik harus dinaikkan menjadi 2.262. Jika pertambahan jumlah Politeknik adalah 100 Politeknik tiap tahun, maka setelah 20 tahun jumlah Politeknik akan sama dengan jumlah Universitas. Solusi yang dilakukan untuk kedepannya adalah mempercepat penyediaan guru kejuruan SMK melalui pendidikan, penyetaraan dan mengembangkan program studi di Perguruan Tinggi untuk menghasilkan guru kejuruan yang dibutuhkan SMK. Oleh karena itu perlunya untuk meningkatkan pendidikan yang berkualitas dan kompetitif. Acara wisuda ditutup dengan pemberian penghargaan kepada lulusan dengan IPK terbaik dari masing-masing program studi, dan penobatan wisudawan berprestasi atas nama Winahyu Asriningtyas dari Program Studi Teknik Sipil dengan Indeks Prestasi Komulatif _IPK_ yaitu 3,89.
Dalam kesempatannya ia menyampaikan rasa terimakasihnya kepada seluruh dosen, orang tua, dan teman-teman seperjuanganya yang selama perkuliahan sangat berpengaruh dalam pencapaian prestasinya saat ini. “Ini seperti "World Trusty": sebuah dunia dimana sebenarnya semua orang mampu untuk menggapainya, tinggal seberapa mau dan yakin seseorang tersebut mau menggapainya. pengalaman yang dirasakannya saat aktif di perkuliahan dan mengerjakan Tugas Akhir. Menurutnya, dengan berbagai tugas yang diberikan oleh dosen, mereka seperti dibuat kelompok sendiri-sendiri dan harus survei semuanya dan pengerjaan penelitian yang sangat rumit dikerjakan bersama. Motto dari dia ialah jika kita menjadi diri sendiri, maka kita harus menjadi pribadi yang siap untuk terjun meraih cita-cita yang diinginkan.
Saya berharap semoga Politeknik Negeri Banyuwangi semakin maju, semakin berkembang dalam prestasi akademik maupun non akademik, serta semakin baik dan semakin dikenal oleh masyarakat luas melalui prestasi-prestasi Poliwangi berikutnya”. Adapun dalam hal lain juga akan terus meningkatkan sumber daya kualitas tenaga pengajar yang lebih berkompetitif agar bisa memberikan pengajaran kepada mahasiswa dan mahasiswi untuk lebih aktif dalam menghadapi lingkungan MEA _Masyarakat Ekonomi Asean_. Yang dilakukan dengan mengerjakan pendidikan dan pelatihan kepada para dosen keluar negeri sehingga menghasilkan tenaga pengajar dengan sertifikat internasional sehingga lebih mampu untuk mengembangkan profesionalitas dalam memberikan kualitas pendidikan. _Nina/Tri Afni_