Revolusi Teknologi Aspal CPHMA Mewarnai Perbaikan Infrastruktur Jalan di Desa Rejoagung

Banyuwangi, 24 Agustus 2023 – Inovasi dalam teknologi perkerasan jalan semakin mengukir prestasi baru melalui pengaplikasian Aspal CPHMA (Cold Paving Hot Mix Asbuton). Aspal revolusioner ini telah berhasil diimplementasikan oleh tim dari Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Banyuwangi, yang terdiri dari Rahayu Pradita, S.ST., M.T., Qurrotus Shofiyah, S.T., M.T., dan Mohamad Galuh Khomari, S.Pd., M.T., serta konsultan pengawas jalan Dwi Ananta, S.T. dalam program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM). Teknologi ini dipraktikkan pada jalan Desa Rejoagung, kecamatan Srono, kabupaten Banyuwangi.

Serah terima barang antara Tim PKM Poliwangi dan Perwakilan kelompok Pemuda Rejoagung Jaya

Aspal CPHMA merupakan terobosan berkelanjutan dalam industri perkerasan jalan, menawarkan solusi revolusioner untuk perbaikan infrastruktur jalan yang efisien dan ramah lingkungan. Dalam metode pelaksanaannya, aspal ini siap hampar dan dapat dipadatkan secara instan, mengurangi kebutuhan akan alat berat dan mempercepat proses pelaksanaan. Jenis aspal CPHMA ini diutamakan untuk memperbaiki kerusakan permukaan aspal yang aus, memberikan solusi ekonomis dan efektif.

Pengaplikasian Aspal CPHMA tidak hanya membawa dampak positif bagi perbaikan infrastruktur jalan, tetapi juga memberikan alternatif yang sangat diperlukan untuk daerah-daerah dengan keterbatasan Asphalt Mixing Plant (AMP). Jalan desa yang sebelumnya sulit mendapatkan pemeliharaan yang memadai kini dapat diperbaiki dengan mudah dan cepat melalui teknologi ini.

Simbolis Serah terima barang.( Aspal CPHMA, Aspal Perekat, rubbercone, Skop, walking measure, body safety)

 

Praktik Pengaplikasian Aspal CPHMA di Jalan Desa Rejoagung

Pada Kamis, 24 Agustus 2023, program PKM ini diawali dengan penyuluhan yang melibatkan warga dan kelompok Pemuda Rejoagung Jaya (PRJ) tentang Pekerjaan Pemeliharaan Infrastruktur Jalan Desa dengan Teknologi Aspal Dingin. Materi penyuluhan disajikan dengan tujuan agar warga dapat memahami konsep dan manfaat teknologi ini dalam pemeliharaan infrastruktur jalan. Kegiatan berlanjut dengan praktik pengaplikasian Aspal CPHMA pada jalan Desa Rejoagung yang mengalami kerusakan akibat beban berlebihan dan kurangnya saluran drainase.

Penyampaian materi penyuluhan infrasturtur jalan

Dosen Rahayu Pradita menyatakan, "Kami sangat bersemangat menghadirkan solusi inovatif ini untuk masyarakat kami. Aspal CPHMA tidak hanya memperbaiki jalan, tetapi juga mempercepat pemulihan mobilitas dan kualitas hidup warga di Desa Rejoagung."

Dengan penerapan teknologi Aspal CPHMA, masa depan perbaikan infrastruktur jalan di Indonesia terlihat lebih cerah. Inovasi ini bukan hanya tentang memperbaiki jalan, tetapi juga membuka peluang baru untuk pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif.