MAHASISWA BIDIKMISI POLIWANGI UBAH LAHAN KOSONG JADI TEMPAT BUDIDAYA IKAN NILA
Gambar 1. Monitoring perkembangan program

Mahasiswa Bidikmisi Politeknik Negeri Banyuwangi (Poliwangi) membuat budidaya ikan nila akuaponik. Budidaya ikan nila ini masih jarang ditemui dikalangan masyarakat banyuwangi. Untuk itu melalui Forum Komunikasi Bidikmisi Poliwangi (FORBIMWANGI) budidaya nila akuaponik dikenalkan dan dipraktekkan kepada masyarakat di Dusun Gurit Desa Pengatigan Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi. Kegiatan ini berawal dari Program Hibah Desa Binaan (PHDB) 2020. Dengan judul BUAYA LAKI (Budidaya Ikan Nila Akuaponik) dan mengangkat tema sebagai upaya pemberdayaan karang taruna dan meningkatkan taraf Ekonomi masyarakat Dusun Gurit. Dimana langkah awal yang dilakukan adalah survey,di Dusun Gurit Rt.02 Rw.01 Desa Pengatigan Kecamatan Rogojampi,mengetahui adanya lahan kosong dan pemuda setempat yang masih belum banyak kegiatan yang dilakukan,tanpa basa basi kami menawarkan kerja sama yaitu Budidaya Nila Akuaponik,dengan adanya kegiatan ini diharapkan warga masyarakat setempat dapat mempraktekannya sekaligus sebagai usaha kecil dan kegiatan positif.

Setelah adanya kesepakatan untuk kerjasama,langkah kedua yang dilakukan adalah Sosialisasi Pengenalan PHDB yang dilakukan pada tanggal 14 Juni 2020,kegiatan ini dilakukan agar para pemuda mengetahui kegiatan yang akan dilaksanakan,selain itu juga kami mengundang bapak Agus selaku Pemateri dari Dinas Perikanan Banyuwangi untuk memberikan arahan bagaimana budidaya nila yang baik.

Keesokan harinya, dilakukan pengukuran dan menggali lahan kosong milik salah satu pemuda gurit yang memberi ijin untuk dijadikan sebagai kolam, karna media yang digunakan adalah terpal, dan butuh waktu kurang lebih 3 minggu sampai kolam jadi dan terisi air. Setelah kolam jadi, langkah selanjutnya adalah perakitan akuaponik dimana ikan dan tanaman akan mendapat nutrisi dari kotoran ikan yang dibudidayakan. Dalam budidaya ini, kami menggabungkan ikan nila dan kangkung, di minggu ke 4 penyemaian kangkung dari media rockwall dan memindahkannya ke netpot setelah biji kangkung mulai pecah. “Dan dengan penuh rasa hormat, menurut kami campur tangan dari pemerintah khususnya Dinas terkait harus semestinya melirik budidaya yang inspiratif seperti ini, sebab kami yakin di tengah pandemi seperti sekarang masih banyak warga yang membutuhkan asupan ide untuk memulai bekerja dan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga mereka masing-masing,” Ungkap Tim PHDB Forbimwangi. Mereka mengungkapkan bila nantinya ada kerja sama antara warga dan pemerintah, bisa membantu dan memperbaiki perekonomian di daerah-daerah yang benar-benar membutuhan.