(29/6/2021) Pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai memang menjadi dilema bagi segala bidang, terutama bidang pendidikan. Namun dengan adanya pandemi ini justru merupakan tantangan berat yang harus dihadapi, seperti Tim Program Studi Manajemen Bisnis Pariwisata Politeknik Negeri Banyuwangi yang telah mempersembahkan prestasinya di bidang Pariwisata, bidang yang sangat digaungkan untuk merestorasi ekonomi nasional. Dalam Gelaran Kompetisi Pariwisata ke-11 yang digelar oleh Politeknik Negeri Bandung secara daring Tim MBP Poliwangi menyabet Juara 1 dalam Mata Lomba Tari Tradisional beruntun dari tahun 2019 dan 2021 karena tahun 2020 lomba ditiadakan karena pandemi. Tim yang terdiri dari Rian Saputra, Prasisti Ajeng, Ligia Silva, Elok Ayu, dan Prayoga Edi dengan membawakan Tarian “Dalang Manungso” berhasil mengalahkan Tim dari Politeknik Negeri Bandung yang duduk di posisi 2 dan Tim dari Politeknik Negeri Samarinda di posisi 3. Beralih ke Mata Lomba Business Event Proposal Tim MBP Poliwangi yang terdiri dari Prames Hurun Ain, Lailatul Novita, dan Shinta Dwi Nur Hidayati dengan judul Proposal “BWX Music Fest”meraih Juara 3 dibawah Tim Sekolah Vokasi IPB sebagai juara 1 dan Tim Universitas Ciputra sebagai juara 2.
“DALANG MANUNGSO, manusia dan kehidupan, manusia dengan segala perannya, dibuat tidak percaya akan dia dan diriNya, menggunakan kekuasaan demi hawa nafsunya, menggunakan kekuatan untuk mempermainkan lainnya, Manusia diperdaya oleh manusia, Bukankah dalang kehidupan adalah Sang Hyang?” Ungkap Rian Saputra mengungkapkan makna tariannya yang membawanya mulai dari babak penyisihan pada 21-26 Juni hingga menuju grand final pada 28-29 Juni sampai menjadi pemenang Juara 1 dalam Mata Lomba Tari Tradisional. “Dengan mengikuti Kompetisi Pariwisata Indonesia ke-11 ini saya sangat senang sekali masih bisa ikut andil dalam kompetisi ini, meskipun online tidak mengurangi rasa semangat saya untuk berkarya demi kampus Politeknik Negeri Banyuwangi ini, dan puji syukur Poliwangi masih bisa mempertahankan Juara di mata lomba Tari Traditional,” Tambah Rian.
“Pada lomba Business Event Proposal ini awalnya kami diberikan waktu selama 6 hari (14-20 juni) untuk membuat proposal acara New Normal Virtual Music Festival (ketentuan dari panitia), tidak sekedar itu kami juga diharuskan membuat logo, sejarah, analisis segmentasi pasar, struktur pemegang saham, laporan keuangan dan masih banyak lainnya ketentuan di TOR,” Terang Lailatul Novita, Tim Peraih Juara 3 Business Event Proposal pada Kompetisi ini. “Kami merasa sangat tertantang, karena ini tidak hanya proposal event biasa, disini kami dituntut untuk mampu menganalisa perusahaan kami dan disitu letak tantangan serta keseruannya, selain itu juga sangat membantu menambah wawasan kami tentang bidang event, kami berharap semoga cabang lomba ini bisa terus ada di Kompetisi ini kedepannya,” Tutupnya.