Pada tanggal 7 Juli 2019 kelompok PHDB Politeknik Negeri Banyuwangi dari anggota Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika menjalin koordinasi dengan masyarakat Desa Sukomaju, Kec. Srono, Banyuwangi untuk membuat sebuah trobosan baru guna mempermudah masyarakat desa dalam melakukan penyiraman bibit unggul secara otomatis. Sebuah organisasi yang dikenal dengan nama HMTI ini kembali membuat sebuah inovasi baru yaitu Teknologi Sibitung _Siram Bibit Unggul_. Sibitung adalah sebuah alat siram bibit unggul secara otomatis yang berbasis Internet of Things _IoT_.
Pada sosialisasi yang dilakukan pada tanggal 18 Juli 2019 yaitu Pemanfaatan Teknologi Sibitung _Siram Bibit Unggul_ Berbasis Internet of Things Bagi Masyarakat di Desa Sukomaju-Kec. Srono. Kegiatan ini di lakukan di kediaman Bapak War selaku pemilik salah satu bedengan di Desa Sukomaju Kec. Srono juga dihadiri oleh tokoh-tokoh masyarakat di Desa Sukomaju, Kec. Srono, Banyuwangi. Dan juga di dampingi oleh Bapak Subono S.T., M.T selaku dosen pembimbing. Pada sosialisasi ini mahasiswa memaparkan bagaimana desain alat dan cara kerja alat. Mahasiswa juga menginginkan dengan adanya alat ini masyarakat di Desa Sukomaju, Kec. Srono, Banyuwangi dapat menghasilkan yang berkualitas dan mempunyai nilai jual yang tinggi.
Dari hasil observasi yang menunjukkan bahwa Desa Sukomaju memiliki potensi yang sangat besar, baik potensi yang sudah dimanfaatkan maupun yang belum dimanfaatkan secara maksimal di berbagai bidang. Salah satu potensi yang ada di Desa Sukomaju adalah adanya pembibitann tanaman. Namun, petani yang berada di desa ini masih menggunakan metode manual untuk merawat tanaman yang dimilikinya. Untuk itu perlu adanya pembaharuan dari metode yang dilakukan petani selama ini khususnya metode dalam merawat bibit tanaman. Karena jika bibit dirawat dengan baik akan menghasilkan bibit yang berkualitas.
“Dengan adanya teknologi Sibitung ini diharapkan warga di Desa Sukomaju akan lebih mudah dalam menangani perawatan bibit dan dapat menghasilkan bibit yang berkulitas tinggi serta memiliki nilai jual yang tinggi”, ujar Rizki selaku ketua tim PHDB.