Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengunjungi stand POLIWANGI pada acara Indonesia Archipelago Exhibition di Kuala Lumpur yang memamerkan budaya Banyuwangi. Mahasiswa perwakilan dari Program Studi Manajemen Bisnis Pariwisata _MBP_ tengah asik menjelaskan berbagai destinasi wisata Banyuwangi, mereka juga menjelaskan tentang filosofi berbagai jenis batik Banyuwangi. "Stand kami tidak pernah sepi, terus ramai. Karena selain brosur brosur, kami juga menyediakan tester makanan khas Banyuwangi serta membagikan udeng dan syal batik khas Banyuwangi. Dan yang paling laris adalah tradisional herbal drink yang kami bawa yang biasa kita sebut jamu, jamu ini merupakan racikan saya sendiri dan nenek saya di Banyuwangi, jadi saya sangat memahami komposisinya ketika pengunjung dari luar negeri bertanya" ucap Laili salah satu mahasiswa MBP tersebut. "Banyak yang meminta nomor hp saya untuk order jamu, termasuk Ibu Duta Besar" tambahnya yang tersenyum sumringah.
POLIWANGI merupakan bagian dari Banyuwangi, sehingga POLIWANGI selalu mengusung karakter Banyuwangi dalam setiap kegiatan. Contoh hal kecil, slogan POLIWANGI yaitu "Jinggo" yang diambil dari Minak Jinggo, kemudian pada setiap desain POLIWANGI tak lupa menyisipkan gajah Oling sebagai salah satu batik khas Banyuwangi, dan hal lain yang tetap membawa identitas Banyuwangi di dalamnya.
"POLIWANGI merasa bersyukur dan bangga kepada Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dengan dibukanya direct flight Banyuwangi- Kuala Lumpur yang membawa peluang yang positif bagi POLIWANGI untuk meningkatkan kualitas pendidikan, inovasi dan kreasi kerjasama dengan dunia internasional" ungkap Wahyu Naris Wari, Humas Poliwangi pada acara tersebut.