Pengembangan potensi ekowisata di Banyuwangi Jawa Timur telah menjadi salah satu pembangun ekonomi masyarakat setempat, salah satunya di Desa Wringinputih, Kecamatan Muncar. Potensi Desa Wringinputih ini cukup besar, baik potensi yang sudah dimanfaatkan maupun yang belum dimanfaatkan secara maksimal di berbagai bidang. Penempatan lokasi ekowisata ini telah lama ada dan mulai dikelola oleh masyarakat, bagian yang menjadi ekowisata ini adalah mangrove yang menjadi ikon di lokasi tersebut. Pemanfaatan sumber daya mangrove di Desa Wringinputih yang telah diolah menjadi produk makanan dan minuman seperti kripik, teh, dan makanan lainnya.Selain produk yang dihasilkan oleh tempat yang dikenal yakni wisata Teluk Pangpang yang luas tanaman mangrove kurang lebih 540 ha ini, belum dikenal masyarakat secara meluas karena proses produksi dan promosi yang kurang maksimal, sehingga diperlukan pemberdayaan sumber daya manusia terhadap proses pengolahan hasil mangrove dan promosinya, terutama kepada masyarakat sekitar. Hal ini pula juga berdampak pada penunjangan destinasi wisata Teluk Pangpang juga terpantau masih minim kegiatan promosi produk unggulan ekowisata ini.
Berdasarkan tantangan dan kendala tersebut, tim dari Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika_HMTI_ Politeknik Negeri Banyuwangi mengusulkan workshop pengolahan hasil mangrove kepada masyarakat di Desa Wringinputih. Tim yang terdiri atas 9 mahasiswa ini memulai kegiatan dengan sosialisasi workshop pengolahan hasil mangrove dan dihadiri oleh perwakilan pimpinan desa dan kelompok pengolah mangrove juga beberapa warga desa setempat dengan tujuan untuk memberikan arahan kegiatan inti yang nantinya akan disampaikan mengenai maksud, tujuan, indikator keberhasilan program, praktik langsung pengolahan mangrove dan promosi melalui media sosialyang mana penyampaian sosialisasi ini dilakukan pada tanggal 18 Agustus 2018.
Pada tanggal 19 Agustus 2018, dilakukan kegiatan inti yakni “Workshop Pengolahan Sumber Daya Mangrove Menjadi Produk Unggulan Masyarakat guna Meningkatkan Ekowisata Teluk Pangpang di Dusun Krajan Desa Wringinputih Kecamatan Muncar Banyuwangi”. Kegiatan ini diawali pada pagi hari dan dihadiri oleh wakil pimpinan desa, kelompok desa maritim, kelompok karang taruna serta rekan-rekan dari SMK Darul Ulum Muncar, juga dihadiri oleh Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Zulis Erwanto, S.T., M.T., dosen pendamping, Alfin Hidayat S.T., M.T., dan rekan-rekan dari Unit Kegiatan Mahasiswa Poliwangi Research Study Club. Dengan kegiatan yang berlangsung, peserta yang kebanyakan dari kalangan pelajar sangat antusias dan memperhatikan materi yang disampaikan oleh pemateri pengolah mangrove dan tim Program Desa Binaan ini yakni materi penyampaian pengolahan mangrove dan penggunaan media promosi seperti BukaLapak dan Instagram baik pengetahuan maupun praktik.
“Kami sangat berterima kasih kepada adik-adik mahasiswa dari Poliwangi dalam penyelenggaraan acara ini, kami berharap dengan kegiatan ini akan dapat memberikan efek positif dan mampu memotivasi warga agar dapat memperhatikan potensi mangrove di desa ini dan meningkatkan perekonomian Desa Wringinputih”, ujar Hendro Supena, pimpinan kelompok desa pengolah mangrove. Kegiatan ini juga diharapkan oleh perangkat desa untuk dapat ditinjau dan dievaluasi setelah kegiatan ini berlangsung untuk dapat dilihat perkembangannya. Ketua tim Program Desa Binaan, Khoirul Anam mengatakan bahwa hal ini dapat diteruskan masyarakat guna meningkatkan perekonomian masyarakat serta memberikan efek positif bagi pembangunan masyarkat ke depannya.
“Kami akan terus melakukan monitoring dan evaluasi untuk kedepannya. Hasil dari kegiatan ini akan menjadi tolak ukur tim untuk melaksanakan program di tahun tahun berikutnya” ungkap Khoirul Anam _Ketua Tim Pelaksana_.