KULIAH LAPANGAN PROGRAM STUDI D4 TEKNIK MANUFAKTUR KAPAL POLITEKNIK NEGERI BANYUWANGI DI PT LINTAS SARANA NUSANTARA KMP TRISNA DWITYA 2
Gambar 1. Foto Kegiatan Kuliah Lapang

Telah dilaksanakan kegiatan Kuliah Lapang di PT. Lintas Sarana Nusantara Cabang Banyuwangi pada Kapal KMP TRISNA DWITYA 2. Kegiatan ini diselenggarakan selama 1 hari pada hari Rabu Tanggal 22 Desember 2021 sejak pukul 07.30 WIB samapai dengan pukul 14.00 WIB. Tujuan diselenggarakannya kegiatan ini pendalaman materi dalam matakuliah Teknik Perbaikan kapal dan Denah Kamar Mesin pada Mahasiswa Semester 5.

Kegiatan kuliah lapangan ini dapat terlaksana karena alur proses nya sesuai dengan prosedur yang ada, yang mana perwakilan dari mahasiswa Program Studi D4 Teknik Manufaktur Kapal mengirimkan surat permohonan pengajuan Kuliah Lapangan kepada manajemen PT. Lintas Sarana Nusantara Cabang Banyuwangi. Yang kemudian surat itu mendapatkan balasan bahwasanya mendapatkan izin untuk dilakukan kuliah lapangan di KMP TRISNA DWITYA 2 saat kapal sedang jadwal off. Setelah mendapatkan izin alur selanjutnya yaitu memberikan surat pemberitahuan kepada pengurus Gapasdap Cabang Banyuwangi dan mengajukan surat permohonan izin kepada kantor Syahbandar Pelabuhan ASDP Banyuwangi. Setelah semua proses telah dilaksanakan dan mendapatkan izin kegiatan, kuliah lapangan pun kemudian dapat berjalan dengan baik dengan diawali breafing oleh Bapak Majudi selaku Kapten Kapal dan Bapak Bama selaku Chief Engineer di ruang penumpang pada deck penumpang.

“KMP TRISNA DWITYA 2 merupakan Kapal Konversi, yang awalnya adalah LCT (Landing Craft Tank), menjadi KPM (Kapal Motor Penumpang). Sesuai aturan SK Direktur Jenderal Perhubungan Darat atau Hubdat No. SK.885/AP.005/DRJD/2015 pada tanggal 15 Maret 2015 terkait larangan penggunaan kapal jenis LCT sebagai kapal angkutan penyeberangan,” Ungkap Majudi. Ia menyampaikan untuk perbaiakan kapal yang sebelumnya merupakan Kapal LCT dan sekarang menjadi KMP dilakukan di PT. Dok dan Perkapalan Surabaya. Ia memaparkan kapal yang dibangun pada tahun 1975 ini memiliki panjang keseluruhan 54 meter, lebar 14,4 meter, tinggi 3,5 meter serta menggunakan auxiliary engine Mitsubishi. Kapal tersebut dikonversi dibawah pengawasan surveyor klass BKI.

“Kapal – kapal yang berada di Pelabuhan Ketapang banyak kapal kapal tua. Mengapa demikian karena perusahaan perusahaan beserta ABK melakukan perawatan yang cukup baik sehingga meskipun kapal yang beroprasi sudah tua tetapi masih layak dan telah lulus dari pengawasan surveyor kelas BKI,” tuturnya. Kegiatan Selanjutnya adalah materi kedua dimana Mahasiswa diajak untuk terjun langsung ke lapangan, Mahasiswa Dibagi menjadi tiga sesi dimana setiap sesinya dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok suvey dan inspeksi dalam kamar mesin. Mahasiswa diajak untuk lebih memahami tata letak permesinan induk, mesin bantu, motor-motor, pompa-pompa, bagaimana pengoperasian, serta tata kelola dan manajemen maintennance dan perbaikannya. Kelompok pertama ini didampingi oleh KKM (Kepala Kamar Mesin), Luxy Widya. Kelompok Kedua, bertugas untuk memahami pengoperasian Kapal di dalam Ruang Kemudi, Operasi permesinan Geladak, Perlengkapan Kapal pada Geladak, Kehandalan Struktur Bangunan Kapal, serta manajemen perawatan dan perbaikan Kapal. Kelompok Kedua ini langsung didampingi oleh Bama selaku Chief Engineer. Dalam setiap sesinya akan diadakan pertukaran kelompok apabila kelompok talah selsai pempelajari bagiannya.  Sesi ini menjadi menarik, karena terjadi sinkronisasi Materi Perkuliahan dengan Kenyataan di Kapal. Menjadi Ptroses Pembelajaran yang kompatibel, sesuai dengan basis keilmuan Teknik Manufaktur Kapal. Yaitu, Perancangan Kapal, Perencanaan Kapal, dan Pemeriksaan Kualitas Kapal, baik kapal yang sedang dibangun, maupun Kapal yang sedang Beroperasi.

Gambar 2. Survey pada Kamar Mesin

Kegiatan berikutnya merupakan kegiatan evalusai yan dipimpin oleh kapten kapal Majudi dan didampingi oleh Hery Insprasetyobudi, pada sesi ini semua mahasiswa diberiakan kesempatan bertanya mengenai perbaikan kapal maupun denah kamar mesin pada KMP TRISNA DWITYA 2 ini serta diiringi dengan diskusi ringan. Pada Sesi ini mahasiswa berdiskusi mengenai banyak seperti kapan waktu yang tepat untuk melakukan perbaikan kapal, persiapan apa saja yang dilakukan untuk prosesperbaikan kapal dan banyak hal lain yang menambah wawasan.

Gambar 3. Evalusi dan Sesi Diskusi Kuliah Lapang

Acara selanjutnya adalah penutupan sekaligus ucapan tererimakasih dan penyampaikan pesan dan kesan dari Mahasiswa. Mahasiswa menyampaikan bahwasanya terimakasih atas ketersediaannya dari pihak PT. Lintas Sarana Nusantara yang telah menerima kuliah lapangan dari para mahasiswa yang man ini merupakan kegiatan yang bermanfaat, terlebih guna untuk menyelaraskan matakhuliah yang selama ini telah dipelajari dengan kondisi real yang ada di kapal.