(17/6/2020) Rabu pagi, Poliwangi menggelar Open Talk mengenai Jalur Masuk, Beasiswa dan Biaya Kuliah yang bertujuan untuk memfasilitasi calon mahasiswa baru, orang tua, mahasiswa aktif maupun guru sekolah untuk berbincang, tanya jawab, dan mendapatkan informasi informasi mengenai jalur masuk mahasiswa baru, besiswa, dan juga biaya kuliah di Politeknik Negeri Banyuwangi. Acara yang dipandu langsung oleh Duta Kampus Poliwangi dibawah bimbingan Humas Poliwangi ini dihadiri oleh Son Kuswadi selaku Direktur Poliwangi, Dedy Hidayat Kusuma selaku Wakil Direktur Bidang Akademik, Muh. Fuad Al Haris selaku Wakil Direktur Bidang Umum dan Keuangan, dan M. Shofiul Amin selaku Wakil Direktur Bidang Kemahasiswaan sebagai pemateri. Dimoderatori oleh Wahyu Naris Wari selaku Koordinator Humas Poliwangi, acara ini diikuti oleh beberapa guru Bimbingan Konseling(BK) dari SMA/K, siswa/siswi SMA/K yang ingin bergabung dengan didampingi orang tua hingga mahasiswa Poliwangi sendiri.
“Di masa pandemi ini, saya berharap semua dapat menaati protokol kesehatan, saya juga bersyukur dengan adanya sarana ini, kita dapat berkomunikasi dengan para guru BK yang hadir,” Ungkap Son Kuswadi dalam sambutannya. Menceritakan sejarah singkat hingga prestasi yang telah diraih Poliwangi, Ia juga menyampaikan betapa pentingnya kegiatan kemahasiswaan sebagai pengiring mahasiswa dalam menempuh bidang keilmuannya. Seiring dengan tujuan Poliwangi yaitu Technopreneurs yang berdaya saing global, Direktur menegaskan selain bekerja dalam bidang keilmuannya, lulusan juga diharapkan dapat menciptakan lapangan pekerjaan sesuai bidangnya.
Acara yang diadakan melalui aplikasi meet dibagi menjadi 3 sesi presentasi, yang diawali dengan sesi yang pertama tentang jalur penerimaan mahasiswa baru “Poliwangi membuka pendaftaran melaui 3 kategori jalur Seleksi Nasional, Seleksi Bersama dan Mandiri, ”Terang Dedy Hidayat selaku Wakil Direktur Akademik. Lebih lanjut ia menjelaskan dalam Jalur Seleksi Bersama, Poliwangi membuka melalui 2 cara yaitu SBMPN yang terintregasi dengan konsorsium Politeknik Negeri Se-Indonesia dan SBMPTN yang dilaksanakan oleh LTMPT. Dijelaskan juga perbedaan SBMPN dan SBMPTN ialah selain dari pihak penyelenggara yang berbeda juga metode seleksi yang berbeda, dalam masa pandemi ini SBMPN menilai dari portofolio pendaftar berbeda dengan SBMPTN yang menggunakan UTBK dalam seleksinya. Perbedaan lain juga ditunjukkan bahwa pada jalur SBMPN calon peserta dapat memilih semua program studi dari semua jenjang D3 dan D4 sedangkan pada SBMPTN calon peserta hanya dapat mendaftar program studi jenjang D4 Poliwangi.
“Uang Kuliah Tunggal merupakan biaya yang harus dibayarkan mahasiswa dalam 1 semester selama menempuh pendidikan di Poliwangi,” Ungkap Muh. Fuad, Wakil Direktur Bidang Umum dan Keuangan pada presentasi sesi kedua. Ia menjelaskan besaran UKT yang harus dibayarkan menggunakan perhitungan dari pusat dengan menerapkan subsidi silang sehingga besaran yang harus dibayarkan tiap mahasiswa tidak sama. Lebih lanjut ia menyampaikan biaya UKT tersebut sudah termasuk biaya perkuliahan, praktikum hingga wisuda sesuai yang ditetapkan Peraturan Menteri yang tertuang.
Pada penyampaian materi yang terakhir diisi oleh M. Shofiul Amin selaku Wakil Direktur Bidang Kamahasiswaan mambahas tentang Organisasi Mahasiswa, Kegiatan Mahasiswa hingga Beasiswa dan Program Internasional. “Pada tahun ini Poliwangi mendapatkan 459 kuota beasiswa KIP-K bagi mahasiswa baru angkatan 2020 yang artinya lebih dari setengah dari keseluruhan mahasiswa baru dapat mengisi kuota tersebut sesuai dengan persyaratan yang berlaku,” Ungkapnya seperti yang dijelaskan oleh Wakil Direktur Bidang Akademik bahwa Poliwangi membuka 880 kuota penerimaan mahasiswa baru. “Semoga program KIP-K tahun ini dapat terserap optimal demi membantu program pemerintah yang berjalan,” tutup Shofi. “Terimakasih acara ini sangat bermanfaat”, “Terimakasih penjelasananya membantu kebingungan kami selama ini”, “Acara yang sangat bermanfaat” ungkap para peserta pada kolom komentar kegiatan open talk tersebut. Kegiatan ini merupakan acara santai, dapat terlihat dalam video peserta, ada yang endengarkan bersama orangtuanya secara seksama, ada yang sambal buat rujak, ada yang serius mendengarkan, ada juga yang sambal rebahan. “Kegiatan seperti ini diharapkan dapat dilakukan secara teratur, sehingga kita bisa berdiskusi dengan guru guru BK SMK/SMA/MA dengan sangat efektif. Pandemi ini memberikan banyak sekali hikmah, dan ini adalah salah satu kebiasaan baik yang dapat dilanjutkan.”Imbuh Son pada akhir acara.
“Sebelumnya saya ucapkan terima kasih kepada Poliwangi telah mau meluangkan waktunya mengadakan acara seperti ini,” Ungkap Siti R., salah satu Guru BK yang ikut serta dalam Open Talk sebelum mengajukan pertanyaan dalam sesi tanya jawab. Ia juga menyampaikan acara ini sangat informatif karena mengundang Wakil Direktur bahkan Direktur juga turut serta.