Politeknik Negeri Banyuwangi

UKM Geniwangi Poliwangi Meriahkan Pertunjukan Meras Gandrung di Taman Gandrung Terakota

Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Geniwangi Politeknik Negeri Banyuwangi kembali menunjukkan eksistensinya dalam melestarikan budaya lokal. Kali ini, Geniwangi dipercaya untuk turut tampil dalam pementasan “Meras Gandrung” yang digelar di Taman Gandrung Terakota, sebuah kawasan budaya ikonik di kaki Gunung Ijen, Banyuwangi.

Meras Gandrung merupakan sebuah prosesi sakral yang menandai transformasi seorang penari Gandrung dari seorang gadis biasa menjadi penari profesional yang diakui. Prosesi ini dikenal sebagai “wisuda” bagi calon Gandrung dan melibatkan berbagai tahapan, mulai dari latihan intensif, penggunaan mantra, hingga ujian tertentu yang harus dilalui oleh calon penari. Dalam pementasan di Taman Gandrung Terakota, prosesi ini dikemas dalam bentuk pertunjukan teaterikal yang menggambarkan tahapan-tahapan sakral Meras Gandrung kepada masyarakat umum dan wisatawan.

Dalam penampilan tersebut, Geniwangi berkolaborasi dengan Sanggar Seni Kuwung Wetan. Kolaborasi ini dilakukan untuk mengisi kekurangan personel dan memperkuat kualitas pementasan. Para pemain berasal dari kedua kelompok seni ini, termasuk mahasiswa Politeknik Negeri Banyuwangi dan seniman lokal Banyuwangi.

Menariknya, dalam pertunjukan ini ditampilkan narasi sejarah panjang Gandrung, termasuk bagaimana dulunya Gandrung juga diperankan oleh laki-laki dan bagaimana tarian ini menjadi simbol perjuangan melawan penjajahan. Salah satu mahasiswa Geniwangi turut berperan sebagai Gandrung laki-laki dalam pementasan tersebut, yang menggambarkan evolusi sosok Gandrung dari masa ke masa.

Tidak hanya tampil, kegiatan ini juga menjadi momen spesial karena salah satu mahasiswa turut dilantik sebagai penari Gandrung melalui prosesi Meras Gandrung, menandai dimulainya karir profesionalnya di dunia seni tari tradisional Banyuwangi.

Partisipasi Geniwangi dalam kegiatan ini menjadi bukti komitmen Politeknik Negeri Banyuwangi dalam mendukung pelestarian budaya lokal sekaligus memberikan ruang aktualisasi bagi mahasiswa untuk berkreasi dan berkarya melalui seni tradisional.

Scroll to Top