Gelar Kuliah Tamu Peringati Hari Kemaritiman, TMK Poliwangi Pacu Semangat Mahasiswa Bidang Maritim Majukan Maritim Indonesia
Gambar 1. Flyer webinar kuliah tamu

(23/9/2020) Rabu siang, memalui aplikasi meeting telah berlangsung Webinar Kemaritiman dengan tema “Peran Serta Industri Galangan Kapal dalam Membangun Kekuatan Maritim Indonesia” yang digelar oleh Himpinan Mahasiswa Teknik Manufaktur Kapal Poliwangi. Kegiatan yang disambut oleh Direktur Poliwangi ini turut dihadiri oleh Pembina HIMATEMAKA beserta Dosen TMK Poliwangi dan diikuti oleh kurang lebih 100 peserta dari mahasiswa TMK, perwakilan Prodi, maupun umum serta mengundang Anita Puji Utami, S.T. , Direktur Utama PT Adiluhung Saranasegara Indonesia (ASSI) sebagai pembicara pada kegiatan kuliah tamu ini. Selain memperingati Hari Kemaritiman, kegiatan ini juga diharapkan dapat menggugah semangat mahasiswa bidang maritime untuk memajukan Maritim Indonesia.

“TMK Poliwangi diharapkan menjadi salah satu Stakeholder yang membangun maritim di Banyuwangi,” Ungkap Son Kuswadi, Direktur Poliwangi dalam sambutannya. Ia menerangkan bahwa mahasiswa adalah awal dimana mereka nantinya akan mengisi dan membangun industri sesuai kompetensi mereka. Ia juga menegaskan bahwa suatu kerja sama tidaklah penting apabila tidak didasari dengan kemampuan atau keilmuan yang linier serta tidak memberikan manfaat bagi masyarakat secara luas.

Gambar 2. Sambutan Direktur Poliwangi

“Peran industri galangan kapal di Indonesia, sebagai penunjang kebutuhan pelayaran di Indonesia,” Ungkap Anita dalam penyampaian materinya. Dipaparkan pula industri galangan kapal juga berperan dalam perawatan kapal untuk keselamatan kapal kapal d Indonesia. Pertumbuhan armada kapal Nasional belum diimbangi oleh pertumbuhan dan persebaran jumlah galangan kapal di Indonesia. Sehingga tingkat antrian menjadi bertambah. Sementara tidak meratanya persebaran galangan kapal menjadikan biaya mobilisasi kapal bertambah. “Industri galangan kapal adalah industri yang padat karya, padat modal dan padat teknologi sehingga kebutuhan tenaga ahli manufaktur kapal juga menuntut para ahli tersebut memiliki kompetensi yang linier,” tutup wanita yang menjabat Sekretaris Forum Maritim Jatim ini.