TINGKATKAN KUALITAS SUSU KAMBING ETAWA DI UD. KARYA ETAWA FARM KALIPURO, DOSEN POLIWANGI LAKUKAN PENDAMPING PEMBUATAN SUSU STERIL TANPA BAU PRENGUS
Gambar 1 Pengoperasian Alat

Susu kambing Etawa merupakan sebutan untuk susu yang dihasilkan dari jenis kambing peranakan Etawa (PE). Susu ini dipercaya masyarakat akan kandungan gizi dan kasiatnya. Bahkan situasi pandemic Covid-19 seperti sekarang ini disarankan untuk mengkonsumsi susu kambing. Hal ini dianjurkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) demi menjaga imunitas tubuh dengan mengkonsumsi nutrisi yang cukup. Nutrisi seperti protein, vitamin dan mineral yang tinggi terkandung dalam susu kambing. Manfaat mengkonsumsi susu kambing dapat menjaga keseimbangan proses metabolisme, membantu pembentukan sel-sel darah dan jaringan tubuh dan mengontrol kolesterol dalam darah. Orang yang mengkonsumsi susu kambing juga sangat mendukung dalam pertumbuhan tulang dan gigi, memperlambat osteoporosis atau kerapuhan tulang, membantu menyembuhkan penyakit TBC. Namun masyarakat tidak menyukai bau prengus dari susu kambing. Sementara di pihak peternak mengeluh kalau susu kambing mudah rusak. Susu tidak tahan lama, mudah terkontaminasi udara, hingga menyebabkan perkembangan bakteri makin besar. Kondisi permasalahan ini dialami oleh peternak kambing perah etawa di Banyuwangi, salah satunya adalah UD Karya Etawa Farm.

UD Karya Etawa Farm merupakan usaha peternakan kambing perah yang berada di Lingkungan Secang Desa Kalipuro, Kecamatan Kalipuro Kabupaten Banyuwangi. Usaha ini sudah didirikan beberapa tahun yang lalu oleh Bapak Abdul Aziz. Menurut penuturan pemilik usaha, bahwa susu kambing banyak peminatnya, baik luar kota maupun dalam kota Banyuwangi. Penjualan luar kota ditujukan ke Daerah Jogjakarta. Penjualan wilayah Banyuwangi biasanya ke toko jamu atau pembeli datang dan membeli di lokasi usaha. Permasalahan ketidaksukaan pembeli akan bau prengus susu kambing disiasati dengan memberi rasa-rasa pada produk. Produk ini sebelum diberi perasa terlebih dahulu dipasteurisasi. Pasteurisasi ini dilakukan oleh beberapa pekerja yang juga ibu-ibu rumah tangga sekitar lokasi usaha. Pasteurisasi ini tentunya untuk membunuh bakteri, namun nutrisi dalam susu pasti terjadi penurunan mutu. Proses pasteurisasi juga membutuhkan beberapa waktu. Susu yang sudah dipasterurisasi akan disimpan pada freezer. Berdasarkan permasalahan-permasalahan tersebut,Dosen Program Studi Teknologi Pengolahan Hasil Ternak Politeknik Negeri Banyuwangi memberikan solusi lewat Program Pengabdian Kepada Masyarakat. Program ini sumber pendanaan dari PNBP Tahun 2021. Tim terdiri dari Sefri Ton, S.ST.,M.M. sebagai ketua, Nadia Maharani, S.Pt, M.Si dan Danang SWPJ Widakdo, S.P., M.M sebagai anggota. Tim ini dibantu oleh beberapa mahasiswa dari Program Studi Teknologi hasil Ternak. Solusi yang ditawarkan oleh tim adalah sterilisasi susu dengan teknik ozonisasi UV.

Gambar 2 Serah terima alat

“Teknologi ozon yaitu memproduksi ozon dengan menggunakan oksigen yang ada secara alami di udara. Teknologi ini dikenal dapat membunuh mikroorganisme seperti bakteri dan virus,” Ungkap Sefri selaku ketua Tim Dosen TPHT Poliwangi. Lebih lanjut diterangkan bahwa Ozon dengan kemampuan oksidasinya dapat membunuh berbagai macam mikoorganisme seperti bakteri Escherichia coli, Salmonella enteriditis, serta berbagai bakteri pathogen lainnya. “Teknologi ini sangat cocok untuk diterapkan pada produk susu,” Tutupnya.

Kegiatan pengabdian kepada Masyarakat ini mendapat apresiasi dari bapak Abdul Aziz sebagai pemilik UD Karya Etawa Farm. Menurut beliaunya bahwa teknologi ini sangat mudah dalam penerapan dan juga hemat waktu. Susu yang sudah diperah langsung bisa distrerilisasi tanpa harus menyimpan atau menungggu lama. Hal ini diungkapkan dan dirasakan seperti saat sosialisasi teknologi dan praktek sterilisasi yang dilaksanakan pada hari Kamis, 23 September 2021. Alat ini sudah dapat dipakai setiap hari. Alat ini sangat membantu mengingat sebelumnya harus melakukan pasteurisasi setiap pagi dan sore hari. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat diakhiri dengan serah terima alat kepada mitra.