Banyuwangi, 16 Februari 2024 – Politeknik Negeri Banyuwangi (Poliwangi) berkesempatan menggelar sharing session bersama salah satu ambassador National Chung Hsing University (NCHU) Taiwan yaitu Achmad Roghib Mabrur, S.Tr.P. sebagai pemateri dan pemateri utama adalah Direktur Poliwangi M. Shofi’ul Amin, S.T., M.T., dan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas, dengan kehadirannya diwakilkan oleh Kepala Dinas Pendidikan (Kadispendik) Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi Suratno, S.Pd., Beliau berpesan bahwa Pemkab Banyuwangi sangat mendukung program-program peningkatan kualitas pendidikan yang ada di Kabupaten Banyuwangi. Bupati Ipuk dalam kesempatan ini diwakili oleh Kadispendik Banyuwangi mengutarakan bahwa salah satu jurus ampuh untuk memutus mata rantai kemiskinan adalah melalui jalur pendidikan.
“Pendidikan itu merupakan peluang kita untuk bisa berdinamika sosial. Kami di Kabupaten Banyuwangi Pak Achmad Roghib, ada tiga strategi untuk penanganan kemiskinan, Nah yang pertama itu meningkatkan pendapatan, yang kedua mengurangi atau menekan pengeluaran dan yang terakhir adalah memutus mata rantai, dari ketiga strategi itu nampaknya dunia pendidikan kan ketiga-tiganya selalu terkait”, ujar Suratno dalam sambungan virtual sharing session, 16 Februari 2024.
Bertepatan dengan jadwal ibadah umroh Bupati Ipuk di Tanah Suci Mekkah, Suratno menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran beliau dan juga menyampaikan pesan beliau atas apresiasi tertinggi realisasi pelaksanaan kegiatan sharing session study lanjut with ambassador NCHU yang menjadi harapan bagi mahasiswa-mahasiswa di Banyuwangi untuk dapat menikmati fasilitas literasi study abroad gratis dengan melanjutkan belajar atau study ke jenjang level yang lebih tinggi lagi.
“Alhamdulillah, saya merasa tersanjung bisa mewakili ibu Bupati dalam forum yang luar biasa ini. forum yang memang itu menjadi tupoksi kami di Dinas Pendidikan untuk terus menumbuhkan upgrading, upscaling human resources di Kabupaten Banyuwangi,” ujarnya.
Suratno mewakili Bupati Banyuwangi mennyampaikan bahwa kegiatan ini sangat luar biasa dampaknya, karena menurut data Indeks Pembangunan Manusia (IPM) oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Banyuwangi tahun 2022, angka harapan lama sekolah di Kabupaten Banyuwangi masih tergolong rendah berkisar 13,11 setara Diploma I atau menuju Diploma II dan angka rata-rata lama sekolah berkisar 7,66. Oleh karena itu, tema sharing session ini sesuai dengan nama nomenklatur institusi pendidikan, yang mana sudah sangat kontributif dalam pembangunan pendidikan di Kabupaten Banyuwangi. Harapan dari sisi target pembangunan pendidikan semacam ini dapat menjadi semangat motivasi mahasiswa dan alumni Poliwangi, bahkan mahasiswa Banyuwangi untuk study lanjut ke NCHU Taiwan.
“Kalau makin banyak alumni atau lulusan dari Poliwangi yang akan studi lanjut di NCHU Taiwan, sudah barang tentu akan mendongkak angka harapan lama sekolah dan angka rata-rata lama sekolah di Kabupaten Banyuwangi dan otomatis itu akan mendongkak nilai atau indeks pendidikan di Kabupaten Banyuwangi,” jelasnya.
Suratno berpesan agar mahasiswa yang hendak melanjutkan studi ke NCHU dapat mengoptimalkan kesempatan pembelajaran yang ada di Taiwan seperti halnya mengenai budaya belajar hingga budaya kerjanya yang bisa diadopsi ke Indonesia ketika para alumni yang berkuliah di Taiwan hendak kembali ke Tanah air untuk membangun daerahnya, khusunya Banyuwangi.
“Kami juga berpesan, terutama saya titipkan kepada one of Ambassador Mas Achmad Roghib Mabrur salah satu mimpi Kami sebenarnya memang membangun sister school, kalau bisa juga sampai ke sister college antara kampus-kampus, sekolah-sekolah yang ada di Banyuwangi dengan banyak civitas akademika, banyak institusi pendidikan di wilayah-wilayah di seluruh dunia,” pungkasnya.
Selama ini, Pemkab Banyuwangi memiliki beberapa program beasiswa andalan untuk membantu para pelajar asal Banyuwangi mendapatkan fasilitas sekolah gratis ke beberapa sekolah atau kampus yang memiliki Memorandum of Understanding (MoU) dengan Pemkab Banyuwangi, salah satunya adalah “Beasiswa Banyuwangi Cerdas” dengan target pelajar atau mahasiswa yang memiliki prestasi akademik tetapi kurang mampu dalam pembiayaan operasional sekolah hingga uang saku sekolah. Namun beasiswa Banyuwangi cerdas hanya menjangkau jenjang sarjana saja, untuk jenjang master dan seterusnya masih belum ada. Oleh karena itu Pemkab Banyuwangi berharap kedepannya dapat menjangkau hingga ke jenjang yang lebih tinggi lagi, agar kualitas pendidikan di Banyuwangi semakin baik.
Senada dengan Direktur Poliwangi M. Shofi’ul Amin menyatakan bahwa jalur pendidikan adalah manivestasi yang tak terbatas untuk menumbuhkan pola pikir revolusioner dan taraf kehidupan di masa depan yang lebih baik, melalui pendidikan tinggi mahasiswa dapat menguasai berbagai bidang keilmuan dan wawasan secara luas hingga menciptakan inovasi dan potensi lapangan pekerjaan yang dibutuhkan oleh dunia usaha dan industri.
“Kenapa kita harus berkolaborasi dengan Taiwan karena Taiwan ini memiliki sistem pendidikan yang mana berkolaborasi dengan pihak luar (Dunia Usaha dan Industri), karena di vokasi kita tahu memang lebih banyak praktik dan ketika diimplementasikan di industri kita masih butuh penyesuaian tapi kalau di Taiwan itu setiap pendidikan tinggi memiliki kerja sama dan implementasi kurikulumnya dengan industri, inilah yang perlu kita contoh untuk kiranya bisa diaplikasikan di tempat kita,” terangnya.
Shofi panggilan akrabnya, mengutarakan pengalamannya ketika pada awal tahun 2018 Poliwangi pernah mengirimkan beberapa mahasiswanya dari beberapa program studi (Prodi), salah satunya yang lolos adalah program studi Teknik Mesin ke Cheng Shiu University, Kaohsiung, Taiwan dalam program kerjasama 2+i Industry Academia. Program 2+i sendiri bertujuan untuk membantu mahasiswa dari lulusan D-III Teknik Mesin untuk dapat melanjutkan kuliah ke jenjang Sarjana, sekaligus magang kerja industri di perusahaan ternama Taiwan.
“Saya masih ingat ketakutan-ketakutan mahasiswa dari Poliwangi, saat itu kami sedikit kecewa Pak Kadis, karena dari yang banyak diterima menyusut hanya sampai beberapa Prodi saja, mungkin kiranya nanti juga ikut dibantu dari pihak Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi untuk memberikan wawasan bahwa pendidikan di luar sana itu juga nyaman dan memberikan akses yang sangat luar biasa dalam pengembangan diri, maupun nantinya untuk meningkatkan perekonomian di keluarganya,” lugasnya.
Shofi mengaku sangat bangga dan mengapresiasi atas kontribusi luar biasa kepada Achmad Roghib Mabrur salah satu alumni Poliwangi dari program studi Agribisnis 2018, yang mana berkontribusi nyata untuk kemajuan pendidikan dalam negeri, khususnya di Kabupaten Banyuwangi dengan berbagi ilmu, wawasan dan pengalaman terkait persiapan study lanjut di NCHU, Taiwan kepada mahasiswa-mahasiswa di Banyuwangi.
“Alhamdulillah, seperti prestasi yang sudah diraih oleh Mas Mabrur ini luar biasa, Survive dapat beasiswa untuk bisa kuliah disana, karena ini keinginan yang kuat untuk study disana. saya mengucapkan terima kasih banyak telah berkolaborasi dengan Poliwangi,” ujarnya.
Kegiatan Sharing Session Study lanjut With Ambassador National Chung Hsing University (NCHU) ini bertujuan untuk memberi ruang literasi persiapan study abroad untuk mahasiswa-mahasiswi Banyuwangi. Selain sosialisasi, kegiatan ini juga bersifat keberlanjutan dalam rangka mentoring dan riset sejauh mana minat belajar mahasiswa Banyuwangi, khususnya Poliwangi untuk mempersiapkan study lanjut ke NCHU Taiwan.
“Sependapat dengan pernyataan Pak Kadispendik dan Pak Direktur bahwa Pendidikan adalah salah satu cara ampuh memutus mata rantai kemiskinan. Jadi teman-teman mahasiswa lebih aware terhadap study lanjut ini, mengingat sistem pendidikan di Taiwan itu sangat terintegrasi baik dan Orang Taiwan itu Heart of Asia, saya sudah merasakan sendiri banyak teman Taiwanese saya yang friendly,” ucap Mabrur, sapaan akrabnya.
Mabrur menambahkan bahwa persiapan yang matang dan tekad kuat untuk melanjutkan study di luar negeri adalah modal utama untuk meraihnya. Selain itu juga dibutuhkan mental tahan banting atau mandiri untuk dapat bertahan menghadapi segala tantangan saat kuliah di NCHU Taiwan, dan yang pamungkas adalah doa kedua orang tua yang senantiasa terpanjatkan setiap waktunya.
“Teman-teman tidak usah khawatir, banyak beasiswa disini. Selama kita yakin dan meminta pertolongan kepada Allah S.W.T. pasti ada jalan dan dimudahkan, tetapi kita juga harus berusaha dan berjuang untuk menyelesaikannya,” ungkap ambassador NCHU yang hobby photography dan Videography.
Mabrur menjelaskan bahwa faktor lingkungan yang mendukung untuk peningkatan kualitas belajar menjadi kunci keberhasilan dalam merealisasikan impian-impiannya, seperti halnya berkomunikasi dengan teman-teman Internasional, fasilitas belajar memadai dan tuntutan kebijakan pendidikan Taiwan yang tersistematis sehingga menciptakan lingkungan yang profesional dan persaingan sehat, yang pada akhirnya kemampuan dan wawasan meningkat cepat.
“Saya mengucapkan terima kasih banyak atas support Pemkab Banyuwangi, Poliwangi dan NCHU, perihal memberikan kesempatan kepada saya untuk berbagi literasi study abroad dalam rangka menjembatani teman-teman mahasiswa di Banyuwangi,” pungkasnya.
Perlu diketahui National Chung Hsing University (NCHU) merupakan salah satu kampus terbaik di dunia yang berfokus pada bidang pertanian dengan menjadi pioner sebagai Kampus ramah lingkungan pertama di Taiwan. Terbukti dengan dianugerahinya NCHU sebagai satu-satunya Universitas riset terbaik di Taiwan tengah yang diakreditasi oleh Kementerian Pendidikan Taiwan.
NCHU berdiri sejak tahun 1919 dengan memiliki 12 College diantaranya; Agriculture and Natural Resources, Sciences, Engineering, Liberal Arts, Life Sciences, Veterinary Medicine, Management, Law and Politics, Innovation and Industry Liaison, Electrical Engineering and Computer Science, Circular Economy, dan Medicine. Total mahasiswa NCHU mencapai 15.792 pada tahun 2023. NCHU sendiri menyabet top ranking 12 University di Taiwan yang dirilis oleh Quacquarelli Symonds (QS) Asia University Rankings untuk tahun 2024.
Sharing session Study Lanjut with Ambassador NCHU Taiwan ini dihadiri lebih dari 50 peserta secara virtual melalui sambungan Zoom meeting, dalam kesempatan ini, hadir Office of International Affairs (OIA) Poliwangi Riza Rahimi Bachtiar,S.P., M.P.,MBA., Ninik Sri Rahayu Wilujeng, S.H., M.H. sebagai MC acara, Nanda Dwi Saputra sebagai Moderator acara, Jajaran pejabat di lingkungan Pemkab Banyuwangi, Civitas Akademika Poliwangi, Perwakilan dari PPI Dunia, PPI Taiwan, dan PPI NCHU. Selain itu acara ini didukung penuh oleh OIA NCHU, Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi, media online Times Indonesia Network, Kabar Banyuwangi, Radio VIS FM, BWI 24 Jam, Isun Banyuwangi, Acheroma Photography, Kopi Matjan Poetih, dan La Osing Film.