MANFAATKAN TEKNOLOGI, TIM POLIWANGI BAWA PULANG 2 GELAR JUARA DALAM KOMPETISI INOVASI BIDANG PERTANIAN ANTAR PERGURUAN TINGGI SE-INDONESIA

Gambar 1 Foto bersama Wadir Kemahasiswaan Setelah penganugerahan Juara

Ukiran prestasi terus ditorehkan oleh mahasiswa Politeknik Negeri Banyuwangi, Gelar Juara kali ini diraih dalam Kompetisi Inovasi Bidang Pertanian yang diselenggarakan oleh Politeknik Negeri Jember. Tak tanggung dan Bukan Poliwangi namanya pulang tanpa Gelar dalam mengikuti kompetisi, dengan meraih 2 Gelar Juara dalam kategori berbeda pada Kamis (7/10/2021). Dalam Gelaran Agricultural Innovation Technology Competition 2021 yang diikuti oleh Perguruan Tinggi se-Indonesia, didampingi Salvian Setyo Prayitno selaku dosen Pembina, Tim Poliwangi, dengan Kandang Puyuh Otomatis berbasi IoT yang dipimpin Nita Rizqi Amalia beranggotakan Refita Dinda, Listiyaningsih dan David Mahbubi dalam kategori Inovasi Teknologi dalam Bidang Pertanian meraih Juara 1 mengalahkan Tim dari Politeknik Negeri Samarinda di posisi 2 dan Tim Politeknik Negeri Jakarta di posisi 3 serta dalam Kategori Inovasi Desain Kemasan Produk Hasil Pertanian atas nama Dony Setya Wijaya berhasil meraih juara 2 bersama Tim Tuan Rumah yang menyabet Juara 1 dan 3.

Gambar 2 Pemenang Juara 1 kategori Inovasi Teknologi

“Kandang puyuh otomatis berbasis IoT dilengkapi dilengkapi dengan conveyor, pembersih kotoran otomatis dan juga dilengkapi dengan alat pengukur suhu dan kelembaban,” Ungkap Nita selaku ketua Tim Penyabet Juara 1 kategori Inovasi Teknologi. Ia menjelaskan kandang puyuh yang digagas dalam pengabdian masyarakat bersama dosen Alfin Hidayat ini dilengkapi dengan kamera sehingga peternak dapat melihat kondisi kandang melalui smartphone. “Jadi selain dapat memantau secara real time, peternak dapat membersihkan kandang melalui jarak jauh melalui tombol yang disediakan dalam smartphone,”Tutupnya.


Gambar 3. Desain Produk Peraih Juara 2 kategori Desain Inovasi

“Inovasi pada kemasan promer kopi bubuk ini menggunakan standing pouch dengan valve dengan tujuan pembeli dapat mencium aroma kopi tanpa harus membuka kemasan,” Ungkap Dony selaku peraih Juara 2 kategori desain inovasi kemasan hasil pertanian. Lebih lanjut ia menjelaskan kemasan luar atau sekunder menggunakan karakter luwak dengan tujuan menaikkan nilai jual dan nilai estetika. “Meskipun dalam kotak pembeli dapat mencium aroma kopi tanpa membuka kemasa dengan kepala luwak sebagai penutup dan pada ekor terdapat sendok yang fungsinya untuk menakar kopi untuk dikonsumsi,” Tutupnya.