Evaluasi Kemajuan Program MLP-PTV Batch 1 di Politeknik Negeri Banyuwangi: Optimalisasi Sarana dan Prasarana Pembelajaran untuk Mendukung Geo Eco Tourism Technopark

Banyuwangi, 22 Oktober 2024 – Politeknik Negeri Banyuwangi (Poliwangi) sukses melaksanakan kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Program Modernisasi Laboratorium Pembelajaran dan Riset Perguruan Tinggi Vokasi (MLP-PTV) Batch 1 tahun 2024. Kegiatan ini berlangsung di Gedung Prabu Tawangalun dan Gedung Kuliah Terpadu Rempeg Jogopati, Poliwangi, dengan tujuan untuk mengevaluasi kemajuan implementasi program MLP-PTV dalam memodernisasi sarana dan prasarana pembelajaran di perguruan tinggi vokasi.

Acara ini dihadiri oleh pimpinan Poliwangi, tim Task Force MLP-PTV, serta tim evaluator dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Pimpinan Poliwangi, Ir. M. Shofi'ul Amin, S.T., M.T., membuka acara dengan sambutan hangat, diikuti oleh presentasi dari Ketua Tim Task Force, Ir. Wahyu Naris Wari, S.T., M.T., yang menjelaskan perkembangan pelaksanaan program.

Program MLP-PTV ini merupakan salah satu inisiatif strategis Kemendikbudristek untuk memodernisasi laboratorium pendidikan dan riset di perguruan tinggi vokasi di seluruh Indonesia, termasuk Poliwangi. Tujuan utamanya adalah meningkatkan mutu pendidikan vokasi melalui peningkatan infrastruktur pembelajaran yang mendukung pelaksanaan kurikulum berbasis proyek dan riset.

Salah satu fokus utama dari program ini adalah pembaruan laboratorium di beberapa jurusan, seperti Laboratorium Komputer Jurusan Pariwisata, Laboratorium Teknik Mesin, dan Laboratorium Teknik Sipil. Sejumlah computer dan peralatan lainnya telah diadakan untuk mendukung pembelajaran mahasiswa.

Dalam sesi evaluasi, tim evaluator yang terdiri dari Radhian Krisnaputra, Atma Deharja, dan Wiwin Yudiarti, memberikan masukan terkait optimalisasi pemanfaatan peralatan yang telah diadakan. Mereka menyampaikan apresiasi terhadap progres yang telah dicapai, terutama dalam hal implementasi kurikulum berbasis proyek dan peningkatan kegiatan riset di Poliwangi.

Program ini tidak hanya berfokus pada peningkatan sarana dan prasarana, tetapi juga berperan penting dalam mendukung visi strategis Poliwangi untuk mewujudkan Geo Eco Tourism Technopark. Inisiatif ini bertujuan untuk mengintegrasikan pendidikan dengan pengembangan potensi lokal Banyuwangi, khususnya dalam sektor pariwisata berbasis lingkungan, pertanian, manufaktur, dan teknologi informasi.

Menurut Ir. M. Shofi'ul Amin, program ini merupakan langkah penting bagi Poliwangi dalam meningkatkan daya saing global melalui pengembangan infrastruktur pendidikan yang lebih modern dan relevan dengan kebutuhan industri. “Dengan adanya program ini, kami optimistis dapat meningkatkan kualitas pembelajaran serta riset terapan di Poliwangi. Selain itu, program ini juga mendukung transformasi kami dalam membangun Geo Eco Tourism Technopark yang akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat Banyuwangi,” ujarnya.

Tim evaluator juga memberikan beberapa rekomendasi untuk meningkatkan pemanfaatan lebih lanjut dari peralatan yang telah diadakan, seperti penguatan kolaborasi dengan industri dan penambahan skema sertifikasi kompetensi bagi mahasiswa. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa lulusan Poliwangi tidak hanya memiliki keterampilan teknis, tetapi juga sertifikasi yang diakui oleh industri.

Kegiatan Monev ini ditutup dengan penandatanganan berita acara oleh seluruh pihak yang terlibat, termasuk pimpinan Poliwangi dan tim evaluator. Dengan hasil evaluasi yang positif, Poliwangi diharapkan dapat terus mengoptimalkan program MLP-PTV untuk mendukung proses pembelajaran yang lebih baik dan meningkatkan kontribusinya dalam pengembangan pendidikan vokasi di Indonesia.