_5/11_ Senin siang, bertempat di Gedung 454 Politeknik Negeri Banyuwangi telah berlangsung Focus Group Discussion _FGD_ yang bertajuk “Community Based Eco-Tourism”. Acara ini merupakan rangkaian kegiatan dari Kuliah Kerja Lapangan _KKL_ dari Program Studi S-1 Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Sebelas Maret Surakarta. Program Studi Manajemen Bisnis Pariwisata Politeknik Negeri Banyuwangi menjadi tuan rumah dalam acara tersebut.
Dibuka dengan sambutan-sambutan, acara tersebut berlangsung cukup menarik. “Selamat datang di Poliwangi, semoga bisa belajar dari Program Studi Manajemen Bisnis Pariwisata. MBP merupakan Program Studi yang tepat untuk ditunjuk sebagai narasumber, dikarenakan Banyuwangi menjadikan pariwisata sebagai sektor utama untuk dipasarkan,” ungkap Dedi Hidayat Kusuma, S.T., M. Cs., selaku plt Wakil Direktur Bidang Akademik dalam sambutannya dalam acara tersebut. “Diharap nanti bila ada kunjungan lagi, MBP bisa mengajak untuk belajar di Laboratorium Hotel Poliwangi Jinggo, karena juga merupakan tempat praktikum untuk mahasiswa,” ujar Rudi Tri Handoko, S.ST.Par, M.Tr.Par. selaku Koordinator Program Studi Manajemen Bisnis Pariwisata Politeknik Negeri Banyuwangi.
“Prodi Manajemen Bisnis Pariwisata merupakan prodi yang tepat untuk kita belaja seiringan dengan Perencaan Wilayah dan Kota, karena akan menyangkut perencanaan pembangunan objek pariwisata ke depan,” ungkap Ir. Soedwiwahyono, M.T. selaku Ketua Program Studi S-1 Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Sebelas Maret Surakarta.
“Pariwisata cenderung merusak lingkungan, dengan dilakukan penelitian untuk objek wisata yang tidak merusak lingkungan, juga menemukan suatu inovasi untuk mengambangkan pariwisata” ujar Jimmi Sandi Prasetyo, S.ST.Par, M.Sc., pemateri dalam acara tersebut yang juga merupakan pengajar di Prodi MBP Poliwangi. Beliau juga memaparkan strategi promosi serta bagaimana cara untuk terus mengembangkan objek wisata di Banyuwangi. “Garis pantai panjang yang dimiliki oleh Kabupaten Banyuwangi merupakan suatu kelebihan, sehingga dapat ditemukan objek wisata-wisata pantai lainnya,” ungkap salah satu dosen MBP yang menjawab pertanyaan dalam sesi diskusi, Masetya Mukti, S.ST., M.M..